Kepolisian Resor Kota Malang kembali mengungkap kasus perjudian online yang marak terjadi di tengah masyarakat. Kali ini, seorang pemuda berinisial AS (27) ditangkap pada Kamis dini hari (18/1) saat sedang bermain judi slot online melalui situs Pangkalantoto. Penangkapan dilakukan di sebuah warung kopi di kawasan Sukun, Malang.
Pengungkapan Kasus
Kapolresta Malang, AKBP Aditya Pratama, menjelaskan bahwa penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitas mencolok di warung kopi tersebut. “Tim kami langsung menuju lokasi dan mendapati pelaku sedang bermain slot online thailand menggunakan ponsel. Setelah dilakukan pemeriksaan, kami menemukan bukti-bukti kuat terkait aktivitas perjudian,” ujarnya.
Barang bukti yang disita antara lain satu unit ponsel, bukti transfer dana ke akun situs Pangkalantoto, dan uang tunai Rp1,5 juta yang diduga hasil dari permainan judi tersebut.
Keterangan Pelaku
AS, yang sehari-harinya bekerja serabutan, mengaku tergiur bermain slot online karena promosi bonus besar dan fitur slot gacor di situs Pangkalantoto. “Awalnya coba-coba iseng, tapi malah keterusan. Kadang menang, tapi seringnya kalah,” ungkap AS kepada penyidik.
Lebih lanjut, AS juga mengaku sering menggunakan uang pinjaman dari aplikasi kredit online untuk mendanai hobinya bermain judi. Kini, ia harus menghadapi proses hukum akibat tindakannya.
Ancaman Hukuman
Kapolresta Malang menegaskan bahwa perjudian online merupakan pelanggaran serius. “Pelaku kami jerat dengan Pasal 303 KUHP tentang Perjudian. Ancaman hukumannya maksimal 10 tahun penjara atau denda besar sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” kata AKBP Aditya.
Polisi juga tengah menelusuri lebih dalam tentang situs Pangkalantoto, yang disebut-sebut sebagai salah satu platform judi online populer di kalangan pemain slot di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir situs tersebut.
Maraknya Judi Online
Kasus ini menambah daftar panjang penangkapan terkait perjudian online di Malang. Pihak kepolisian menyatakan bahwa tren judi online semakin meningkat, terutama di kalangan pemuda. “Perlu ada edukasi lebih lanjut kepada masyarakat tentang bahaya judi online, baik dari segi hukum maupun dampak ekonomi dan sosialnya,” tegas Kapolresta.
Imbauan kepada Masyarakat
Melalui kasus ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan janji keuntungan besar yang ditawarkan oleh situs-situs judi online seperti Pangkalantoto. “Kami harap masyarakat lebih waspada dan melaporkan jika mengetahui adanya aktivitas perjudian di sekitar mereka. Jangan sampai ada korban-korban baru,” tutup Kapolresta.
Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bahwa perjudian, baik secara konvensional maupun online, tetap melanggar hukum di Indonesia dan dapat merugikan semua pihak yang terlibat. (***)
