Lompat ke konten

Jakarta – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, mengungkapkan bahwa keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi alasan Presiden Prabowo Subianto memangkas alokasi dana per anak dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Awalnya diharapkan sebesar Rp 15.000, namun kini hanya dialokasikan Rp 10.000 per anak.

Program ini dijadwalkan mulai berjalan pada 2 Januari 2025. Namun, anggaran yang tersedia untuk tahun pertama tidak sesuai dengan proyeksi awal pemerintah sebesar Rp 71 triliun. Menurut Cak Imin, dana yang tersedia untuk tahap awal berkisar antara Rp 51 triliun hingga Rp 70 triliun.

“Memang harus begitu, anggaran kita terbatas, sehingga bertahap (biayanya akan dinaikkan),” ujar Cak Imin dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (30/11).

Tahap Awal dan Keterlibatan Masyarakat

Cak Imin menyatakan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan anggaran secara bertahap agar biaya per anak dalam program MBG ini dapat ditambah di tahun-tahun mendatang. Ia juga menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat, khususnya warga daerah, dalam menyukseskan program ini.

“Program ini melibatkan banyak pihak, terutama ibu-ibu di daerah. Mereka akan memasak menu makanan bergizi yang harus memenuhi standar mutu, termasuk kualitas gizi, bahan makanan, dan pengawasan kadaluwarsa,” jelasnya.

Cak Imin juga meminta agar harga bahan makanan tetap dijaga agar tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Prabowo: Anggaran Terbatas, Tapi Tetap Cukup Bermutu

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah mengungkapkan keinginan pemerintah untuk menyediakan alokasi Rp 15.000 per anak. Namun, keterbatasan APBN membuat pemerintah hanya mampu menganggarkan Rp 10.000.

“Rata-rata minimumnya atau rata-ratanya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari. Kita harap Rp 15.000, tapi kondisi anggaran memungkinkan Rp 10.000. Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” ujar Prabowo di Istana Negara, Jumat (29/11).

Presiden Prabowo juga menyoroti potensi manfaat program ini bagi keluarga. Dengan rata-rata keluarga memiliki tiga hingga empat anak, manfaat yang diterima dapat mencapai Rp 30.000 per hari, atau sekitar Rp 2,7 juta per bulan.

Komitmen Bertahap

Pemerintah menegaskan bahwa meskipun dana awal terbatas, program ini akan terus dikembangkan secara bertahap. Fokus utama adalah memastikan setiap anak dan ibu hamil menerima asupan bergizi yang cukup, dengan melibatkan berbagai pihak untuk menjaga mutu program.

Langkah ini diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif komunitas lokal dalam menyediakan menu makanan yang sehat dan berkualitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *