Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan data mengejutkan mengenai keterlibatan sejumlah bank dalam aktivitas judi slot online. Selama periode 8 Agustus 2023 hingga 19 November 2024, Bank Central Asia (BCA) tercatat sebagai bank dengan jumlah rekening terbanyak yang digunakan untuk transaksi judi online.
Dari total 821 rekening yang teridentifikasi, sebanyak 517 rekening berada di BCA. Posisi berikutnya diisi oleh BRI dengan 126 rekening, Mandiri 75 rekening, BNI 58 rekening, CIMB Niaga 24 rekening, BSI 12 rekening, serta Danamon 3 rekening. Beberapa bank lain seperti Sinarmas, Permata, Maybank, Seabank, Paninbank, dan Bank Mega masing-masing memiliki satu rekening terkait aktivitas serupa.
“Kami memantau salah satu yang paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain,” ujar Meutya di Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
Rekening Sebagai “Nadi” Judi Online
Menurut Meutya, kerja sama erat dengan sektor perbankan menjadi kunci dalam memberantas slot online. Ia menegaskan bahwa rekening adalah “urat nadi” dari aktivitas ilegal tersebut.
“Kalau situs seperti tangannya, rekening ini seperti nadinya. Artinya, keduanya tidak bisa dipisahkan,” jelas Meutya.
Selain bank, transaksi judi online juga memanfaatkan dompet digital (e-wallet) seperti Dana, Gopay, Ovo, dan Link Aja. Meutya berharap platform tersebut lebih tegas dalam menekan penggunaan layanan mereka untuk aktivitas ilegal.
“Kami sudah komunikasi dengan teman-teman di Dana, Gopay, Ovo, Link Aja untuk terus menurunkan aktivitas judi online di e-wallet mereka masing-masing,” imbuhnya.
Upaya Pemblokiran Situs Judi Online
Kementerian Komunikasi dan Digital mencatat telah memblokir lebih dari 380 ribu situs judi online sejak pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dimulai pada 20 Oktober 2024. Meutya mengapresiasi keberhasilan ini yang dilakukan bekerja sama dengan Desk Pemberantasan Judi Daring di bawah koordinasi Menko Polhukam, Budi Gunawan.
“Sampai 19 November, situs-situs yang ditutup sudah mencapai 104.819 hanya dari periode 4 November. Kalau dihitung sejak 20 Oktober, jumlahnya sudah di atas 380 ribu,” ujar Meutya.
PPATK: Perputaran Uang Judi Online Mencapai Rp280 Triliun
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, menyebutkan bahwa pihaknya telah menghentikan transaksi sebanyak 13.481 rekening yang diduga terlibat aktivitas judi online. Pemblokiran dilakukan selama kuartal III 2024 dengan total nilai rekening mencapai Rp280 triliun.
Menurut Ivan, judi online tidak hanya menggerakkan pasar taruhan ilegal tetapi juga menciptakan jaringan keuangan tersendiri dengan pola transaksi yang semakin canggih.
“Mereka semakin lihai dengan memanfaatkan layanan keuangan nonbank, seperti menggunakan aset kripto. Pola transaksi di beberapa kasus mengalami pergeseran dengan menggunakan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) dan aset kripto,” jelas Ivan.
Langkah Lanjutan
Pemantauan terhadap rekening dan situs judi online akan terus dilakukan oleh pemerintah, termasuk pengawasan pada layanan keuangan digital yang rentan disalahgunakan. Menkomdigi Meutya Hafid dan PPATK menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk memutus jalur finansial jaringan judi online, baik melalui bank konvensional maupun aset digital.
Langkah ini diharapkan dapat menekan dampak buruk judi online yang kini semakin marak di Indonesia.